gambar

Thursday, November 28, 2013

Pengkhianatan Sahabat


Hampir semua orang pasti memiliki sahabat. Sahabat satu kata yang begitu bermakna. Sahabat adalah teman sejati. Sahabat selalu ada disaat kita bahagia maupun sedih. Dengan sahabat kita menjalani hari bersama-sama, biasanya kita berbagi curahan hati, meminta solusi dari permasalahan yang dihadapi, bercanda dan melakukan hal lain bersama-sama. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkn proses yg panjang seperti besi menajamkan besi, demkianlah sahabat yg menajamkan sahabatnya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dgn ciuman, tetapi menyatakan apa yg amat menyakitkan dgn tujuan sahabatnya mau berubah. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yg mementingkan diri sendiri. Mengenalimu adalah 1 kesyukuran, bergurau denganmu adalah 1 kebahagiaan dan menyakiti hatimu akan kuelakkan. Sahabat yg baik adalah sahabat yg berani membetulkan kita ketika kita berbuat kesalahan sehingga kita tdk hanyut dalam kesalahan dan dosa. Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Tetapi, Sahabat juga bisa berkhianat. berikut beberapa alasannya:


Teman Makan Teman

Istilah ini cenderung untuk seorang sahabat yang merebut pacar sahabatnya sendiri. Ada pula sahabat yang awalnya bisa kita percaya, namun ternyata dibelakang dia menceritakan semua yang seharusnya menjadi rahasia.

Musang Berbulu Domba

Istilah ini sering dipakai untuk sahabat yang dari awal pengen banget menang dari kamu. Apa pun mau dilakukannya untuk mengalahkanmu termasuk bermuka manis dan bersahabat baik denganmu. Dia memanfaatkan kebaikanmu untuk mendapatkan keuntungan diri.

Musuh dalam Selimut

Awalnya dia adalah sahabat yang baik dan loyal banget sama persahabatan yang dimiliki. Tapi pengalaman buruk dengan sikap kasarmu bikin dia kapok dan super sakit hati. Akhirnya jadilah dia pengen membalas dendam.

Back Stabber

Sahabat jenis ini nggak pernah puas atas apa yang dimiliki. Sebenarnya dia sahabat yang baik sekaligus rival atau lawan yang baik juga. Sayangnya potensi sahabat kurang ditumbuhkan, dan jadilah sifat bersaing yang berlebihan muncul.

Ada cara untuk memperbaiki kesalahan yang udah kamu perbuat terhadap sahabatmu sendiri.


  1. Menyadari kalau tindakanmu itu salah dan membuat sahabatmu sedih. Kadangkala ada orang yang nggak sadar kalau dia udah melakukan kesalahan fatal.
  2. Meminta maaf dengan cara apa pun. Mungkin dengan kata-kata aja nggak bakal diterima oleh sahabatmu. Coba kirim bunga, boneka yang bisa bilang “Maaf” atau benda favoritnya.
  3. Ketemu empat mata alias langsung dengan sahabatmu.
  4. Kalau susah banget ketemu sama sahabatmu, ajak “penengah” yang bisa membantu kalian untuk berdamai.
  5. Minta waktu selama 5 menit untuk menyatakan penyesalanmu.
  6. Minta sahabat mengajukan persyaratan damai biar kalian bisa akur lagi. Misalnya, jangan mengirim sms ke cowokmu lagi, kalau dilanggar, kalian nggak akan bisa bersahabat lagi selamanya.
  7. Minta tenggat waktu alias deadline untuk melakukan persyaratan itu.
  8. Tepati semua janjimu untuk sahabat. Minimal jangan mengingkari syarat perdamaian yang udah disepakati sebelumnya.


Kalau kamu dikhianati Marah, jengkel, sakit hati sekaligus sedih campur aduk jadi satu saat tahu sahabat terbaikmu menusuk dari belakang. Tapi siapa sih yang nggak kangen sama masa-masa indah persahabatan dulu?

  1. Mungkin kamu perlu waktu beberapa saat untuk menenangkan diri. Fungsinya, biar kamu nggak langsung mukulin dia saat ketemu pas jam istirahat. Waktu akan menyembuhkan semuanya.
  2. Setiap orang berhak untuk kesempatan kedua, kenapa dia nggak?
  3. Setiap orang berhak dan wajib dimaafkan, apalagi kalau dia udah menunjukkan penyesalannya.
  4. Ajukan syarat perdamaian pada si pengkhianat, biar kamu tahu persahabatan kalian nggak bisa dipandang remeh. Tindakan ini juga berguna untuk mengetahui sejauh apa dia menghargai kamu dan persahabatan kalian.
  5. Beri dia tenggat waktu untuk melaksanakan semua janjinya ke kamu.
  6. Kalau masih emosi waktu kamu melihatnya, seenggaknya beri kesempatan dia untuk menjelaskan perasaannya lewat telepon.
  7. Kalau ternyata sahabatmu masih juga menusukmu dari belakang, lebih baik jauhi dia. Dia bukan sahabat yang baik buat kamu terutama karena dia udah nggak menghargai persahabatan kalian lagi.

Bersahabat tanpa berantem kayak sambal tanpa cabe. Nggak akan “nendang”. Tapi ada batas-batas tertentu kamu atau dia nggak bisa bersahabat lagi.

  • Dia melanggar janji dan kesempatan kedua yang udah kamu berikan.
  • Dia udah kamu maafkan tapi sikapnya masih sama aja.
  • Dia udah melibatkan keluarga dan harga dirimu sendiri.


No comments:

Post a Comment